Pesona Bibir Pemikat Hati







BENDA mungil bernama lipstik ini merupakan sahabat wanita. Selain bedak, benda ini salah satu alat kosmetik yang wajib ada di dalam tas. Lipstik ialah kosmetik yang terbuat dari lilin, pigmen, minyak, dan lainnya.

Lipstik biasa dimanfaatkan untuk memberikan warna pada bibir. Lipstik menjadi salah satu peralatan kecantikan yang selalu identik dengan dunia wanita. Tidak heran, jika produsen make-up menghasilkan lipstik dengan ragam warna menggoda. Seperti merah menyala, merah muda cerah, jingga hangat, nude, bahkan lipstik warna hitam dan ungu banyak dipasarkan.

Memoles lipstik adalah rutinitas wanita agar tampil menawan. Bahkan, wanita bisa memoles berulang kali lipstik yang bisa terlihat di tempat umum. Memakai lipstik memang memberikan kepuasan pribadi dan merasa lebih percaya diri. Memakai lipstik membuat penampilan terlihat menawan pada acara dan kesempatan apapun. Lipstik juga membantu mengurangi kebiasaan buruk seperti minum kopi pada pagi karena takut perona bibir luntur, dan lipstik berwarna merah juga bisa membuat pria jatuh cinta karena dianggap seksi dan sebuah tanda bahwa wanita yang memakainya sukses menarik hati pria.

Beberapa jenis lipstik antara lain sheer atau gloss yang berbentuk transparan dan tidak terlalu menonjolkan warna lipstik. Matte yang mempunyai kandungan pigmen lebih banyak yang menyerap cahaya. Satin menghasilkan polesan antara glossy dan matte. Cream hasil polesan dari lipstik jenis ini agak matte, tapi terasa lembut di bibir. Transferproof sifatnya tahan lama berkat teknologi silikon non-volatile dan tidak mudah menempel di baju atau di pipi.

Husnul Khotimah, mahasiswi IAIN Banten mengaku, memakai perona bibir untuk acara tertentu. “Undangan, pesta, dan jalan-jalan. Kalau kuliah cukup pakai lip ice,” aku kelahiran Serang, 7 November 1993 ini. Ia mengatakan, saat ini lipstik tidak terlalu penting. “Karena saya lebih sering pakai lip ice, tapi kalau wanita karir sangat penting untuk penunjang penampilan agar terlihat menarik dan fresh. Kalau anak sekolah lipstik tidak terlalu penting,” katanya. Ia menuturkan, lipstik memang menjadi ciri wanita. “Terutama agar terlihat lebih feminim,” tuturnya.

Sulastri, warga Ciledug, Kota Tangerang mengaku, lipstik bukan hal prinsip untuk wanita. “Karena hanya sebagai pelengkap dalam berpenampilan,” akunya. Ia mengatakan, termasuk wanita yang jarang memakai lipstik. “Sebelumnya saya suka yang polos-polos, baru setahun belakangan memakai lipstik,” kata ibu satu anak ini.

Ia menuturkan, tidak bisa dipungkiri lipstik meningkatkan rasa percaya diri. “Untuk menutupi kekurangan pada bibir agar lebih terlihat menarik,” tuturnya.

IDENTITAS WANITA
Lipstik buat wanita sangat penting karena sebagai penunjuk identitas kalau dia seorang wanita. Ini dikatakan Dian Anggraeni, owner Rumah Rias Dian Yank Ciracas, Kota Serang.

“Wanita pasti pakai lipstik kalau dia punya naluri ingin pakai lipstik itu pasti wanita tidak diragukan,” ungkap Sukabumi, 13 Mei 1972 ini.

Ia mengatakan, lipstik sebagai pelengkap wanita dalam ber-make up. “Atau sebagai alat untuk mempercantik diri,” kata ibu anak empat ini.

Menurutnya, kalau melihat perkembangan zaman anak-anak umur belasan tahun mulai ingin pakai lipstik. “Karena ada keinginan untuk menggunakan apalagi jika melihat ibunya mengenakan lipstik. Ibu harus bisa memberikan penjelasan kapan anak mulai pakai dan manfaatnya. Saat remaja ke dewasa idealnya mulai dikenalkan,” kata Alumni SMAN 6 Semarang ini.

Ia mengungkapkan, memilih lipstik yang baik harus cermat dan cerdas. “Harus kenal betul dengan merek-merek kosmetik sehingga sedikit banyak tahu kualitas merek itu, halal haram isi kandungan juga mutlak  yang harus diketahui. Untuk pemula atau remaja umumnya mencoba pakai lipgloss biar tidak terlalu mencolok saat dipakai,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, memilih warna lipstik itu harus tepat untuk penyesuain warna bagi remaja dan dewasa. “Atau warna lipstik disesuaikan dengan warna baju yang dikenakan juga cara cerdas mempercantik diri,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk remaja pilih lipstik yang warna agak natural seperti pink, nude, lipgloss. “Tapi untuk orang dewasa bukan berarti warna pink dan nude tidak boleh, tapi masih ada yang cocok pakai warna itu. Tapi memasuki usia dewasa lebih leluasa pilih warna. Kalau dewasa menjelang tua biasanya pakai warna merah agar kesan cerah muncul di raut wajah nya,” tambah Dian.

Ia menilai, dalam memilih lipstik tidak terlalu penting menyesuaikan warna bibir. “Soalnya lipstik itu menutupi warna asli bibir itu sendiri tapi kalau bisa disesuaikan dengan warna kulit itu masih bisa,” nilainya.

Untuk wanita berkulit putih, pilih warna lipstik yang cocok yakni warna pink kecokelatan, shocking pink, baby pink, merah cabai, cokelat mocca, dan merah keunguan. Untuk kulit langsat warna lipstik yang cocok merah murni, merah bata, cokelat mocca, peach, dan pink pekat. Untuk kulit sawo matang warna lipstik yang cook pilih warna merah, orange kemerahan, merah anggur, orange pekat, dan nuansa cokelat yakni cokelat kemerahan dan cokelat kayu manis,” ungkapnya.

Ia menuturkan, dengan pemakaian lipstik juga bisa menutupi bentuk bibir yang kurang ideal. “Jadi yang kecil bisa dibikin besar bentuknya dan yang bentuk bibir tebal bisa di kecilin yang menggunakan tehnik tertentu,” tuturnya. (mg21/zee/rb)

Post a Comment

0 Comments