Rival Yang Selevel



www.theladders.com

Sebenarnya, kalah dalam bersaing itu adalah hal biasa kan ya. Kadang kita yang menang juga kok. Biasa saja, karena kalah dan menang itu dipergilirkan. Gantian. Tapi ada sebuah kekalahan yang sangat menyakitkan sehingga orang yang kalah bisa melakukan blunder yang menimbulkan akibat yang jauh lebih buruk daripada kekalahan itu sendiri.

Kekalahan macam apa itu? Kekalahan yang dialami dari rival yang selevel dengan kita. Misalnya. Jika kantor Anda merekrut orang dari luar untuk menduduki jabatan yang Anda idamkan; rasa kecewanya ada sih, tapi gampang mengatasinya. Yaudah, itulah keputusan manajemen. Mau gimana lagi. Ya terima saja. Selesai.

Tapi. Jika yang menduduki posisi idaman itu adalah; teman selevel yang menjadi rival terdekat Anda, maka rasa sakitnya sering tidak dapat disembuhkan. Dampak dari rasa sakit itu bisa menjelma menjadi 2 fenomena.

Pertama, kita menjadi karyawan yang mutung sehingga sikap kita memburuk dan kinerja kita menurun. Kedua, kita meninggalkan perusahaan tanpa pertimbangan yang rasional. Kenapa tidak rasional? Karena tujuannya hanyalah sekedar pergi mengikuti dorongan sakit hati.

Menurut pendapat Anda, mana yang paling berbahaya bagi karir kita? Keduanya sama bahayanya. Jika Anda tetap bertahan di perusahaan dengan attitude yang buruk. Maka bisa dipastikan masa depan Anda juga akan semakin memburuk. Jika pergi dengan sekedar mengikuti kekecewaan didalam hati. Maka, di tempat yang baru pun belum tentu mendapatkan peluang yang lebih baik.

Jadi tindakan yang tepatnya apa? Sejak awal, setiap kali bersaing dengan kolega-kolega Anda; biasakanlah berbesar hati dengan hasil akhir persaingan itu. Apapun hasilnya. Terimalah dengan menganggap bahwa seluruh prosesnya sudah dilakukan se-fair mungkin. Sekalipun Anda curiga ada hal yang ‘agak-agak nggak fair’? Iya. Supaya kekecewaan yang ditimbulkan oleh kekalahan dalam bersaing itu tidak berubah menjadi racun bagi pikiran dan perasaan Anda.

Setiap kali muncul prasangka buruk dalam pikiran dan perasaan kita, segera padamkan. Jangan dibiarkan membesar. Sehingga Anda bisa terus fokus kepada kinerja tinggi dan attitude yang bagus. Dengan demikian, maka kondite kita akan tetap terjaga dengan baik. Dan boleh jadi kelak bakal ketahuan bahwa kualitas pribadi Anda lebih baik dari ‘orang itu’. Dan suatu saat nanti, Anda mendapatkan giliran untuk memperoleh kepercayaan yang lebih besar dari perusahaan. And believe me; itu, sering terjadi. Ok?!

NB: Training "CONNECTING & COLLABORATING PEOPLE FOR PERFORMANCE”saya cocok untuk membangun sinergi antar individu maupun lintas departemen di kantor Anda. Hubungi kami.


Salam hormat,

Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman
Change Matter Learning Partner
http://www.dadangkadarusman.com/training-deka/

Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).

Catatan kaki:
Kebanyakan klien pelatihan saya adalah pelanggan lama yang sebelumnya pernah mengundang saya. Atau pelanggan baru yang mendapatkan rekomendasi dari klien lainnya. Ada juga yang PIC-nya pindah ke perusahaan lain, lalu mereka ‘membawa’ saya ke kantor barunya…. JThank you all!

Jika Anda ingin mendapatkan update article saya via WA silakan bergabung dengan Group WA “Dekadarus And Friends”di nomor: 0812-1989-9737. Sebutkan Nama dan tulis “Dekadarus And Friends Group”. Jumlah member terbatas.

Kesibukan sering tidak memungkinkan saya untuk posting artikel di berbagai milist. Jadi saya prioritaskan di milist pribadi yang bisa diupdate melalui gadget. Jika Anda ingin mendapatkan kiriman artikel “P (=Personalism)”secara rutin sebaiknya bergabung disini: http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/

Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).

Disclaimer:

Saya tidak selalu mampu merespon balik komentar atau sanggahan atas tulisan ini. Karena berbagai keterbatasan yang ada pada saya. Terimakasih atas pengertiannya.


Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman
Change Matter Learning Partner
www.dadangkadarusman.com

Post a Comment

0 Comments