Masih Suka Pakai Premium di Mobil? Ini Dampaknya


Meskipun sudah ada pemberitahuan standar oktan BBM yang harus digunakan pada sebuah mobil, tak jarang pengemudi yang masih menggunakan BBM di bawahnya seperti Premium. Bahkan ada yang rela untuk antre panjang. Alasannya adalah untuk mengurangi biaya pengeluaran.

Sebenarnya, menggunakan BBM dengan oktan yang di bawah standar (rekomendasi pabrikan) lebih mahal lho, Otolovers. Sebab mobil bisa mengalami berbagai kerusakan yang pada akhirnya harus mengeluarkan kocek sampai Rp 4 jutaan. Begitulah yang dipaparkan Totok Trilaksono selaku Kepala Bengkel Auto2000 Rajabasa, Lampung.

"Orang kan menghitung pengeluaran BBM saat dia membayar bensin. Jadi mereka masih menilai kalau sekelas Premium atau di bawah rekomendasi itu murah, padahal nyatanya kalau dihitung-hitung malahan mahal. Karena ketika mobil diberi Premium ia akan mengalami dampak yakni boros dan kurang tenaga," katanya dihubungi di Jakarta, Minggu (7/10/2018).

"Rata-rata orang sini (Lampung) mengeluhkan hal tersebut. Alhasil untuk membereskannya, kalau yang sudah parah, kita bersihkan kerak-kerak karena Premium dan biayanya Rp 3 sampai Rp 4 jutaan," tambah Totok.

Biaya tersebut cukup mahal karena mekanik bengkel harus membongkar kepala silinder mesin agar dibersihkan katup-katupnya.

"Itu untuk bongkar cylinder head, minimal, dan kita lepas baru deh dibersihkan katup-katupnya. Tapi kalau masih bisa kita bersihkan karbonnya pakai chemical, masih murah. Dan tak jarang yang sampai membongkar cylinder head karena penggunaan Premium," ucap Totok.

Jadi, lebih baik ikuti standar pabrikan ya Otolovers. "Toh kalau pakai Pertamax (atau BBM dengan oktan yang dianjurkan pabrikan) secara rutin mobil selain bersih, jadi hemat juga lho," tutupnya. (ruk/rgr)

Sumber: oto.detik.com

Post a Comment

0 Comments